SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Pengertian
Pengunaan istilah system
digunakan dalam lingkup yang berbeda beda sehingga pengertian system menjadi
tidak jelas. Ketidak jelasan itu pada dasarnya disebabkan oleh pengunaan kata
system dalam lingkup yang berbeda beda.
Definisi system begitu banyak dan
beraneka (Amrin 1987: 9-15). Namun dari
dfinisi yang banyak dan beraneka tersebut, pengertian system dapat
dipahami dalam peryataan peryataan berikut :
System perekonomian
pada umumnya
Tujuan system perekonomian
merupakan usaha untuk mengatur pertukaran barang an jasa yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu
merupakan salah satu tujuan dari politik nasional maka dengan demikian system perekonomiapada
dasarnya merupakan bagian dari sitem di sebut sebagai subsistem dari system
politik nasional.
Dari sejarah perkembangannya
Nampak jelas eratnya hubungan antara ekonomi dan politik . ilmu politik dan
ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai
ekonomi politik (political economy). Dalam perkembangannya ilmu ekonomi lalu
menjadi salah satu cabang ilmu social yang memiliki teori, lingkup dan
metodologi yang relative ketat dan terperinci. Pemikiran dasarnya ialah pada
“kelangkaan” (scarcity), maka kosekuensinya adlaam bahwa ilmu ekonomi
beriorentasi terhadap hubungan antara tujuan dan cara mencapai tujuan yang
telah di tetapkan. Pada gilaran berikutnya pengaruh ekonomi dan politik
ternyata timbale balik. Kebijakan politik sering di dasarkan pada masalah
ekonomi dan kebujaksanaan ekonomi sering didasarkan pada masalah ekonomi dan
kebijasanaan ekonomi seringkali di dasarkan pada masalah politik.
Pembagian system
ekonomi
Dalam system ekonomi dapat
dikenal dua system ekonomi yaitu system
ekonomi pasar dan system ekonomi perencanaan. Nmaun dalam proses asas
pengembangannya munculah system ekonomi campuran yang dimana system ekonomi
campuran ini intinya ingin mengatasi kelemahan dari dua system ekonomi yaitu system ekonomi pasar
dan system ekonomi perencanaan .
1.
system ekonomi pasar
Asas pokok system perekonomian
pasar adalah bekerjanya tantangan yang tidak terliahat (the invisible hand)
yang di gerakan oleh “cinta diri” yang dikemukakan A. Smith. Asas ini dibagun
di atas paham kebebasan.
2.
system ekonnomi perencanan
System ini berdasarkan diri dalam
pandangan Karl Marx. Seperti A. Smith , KarlMarx juga berpendapat, bahwa nasib
kaum buruh yang menyedihkan itu sebagai akibat ulah para kapitalis. Ia
berpendapat bahwa keadaan masyarakat tidak dapat di perbaiki secara tambal
sulam dan harus di ubah secara radikal melalui pendobrakan sendi sendinya.
3.
system ekonomi campuran
System ini muncul dan berkembang
dan sekarang diberlakukan baik oleh yang sebelumnya menganut istem ekonomi
pasar (Negara industri barat) maupun Negara yang sebelumnya menganut system
ekonomi perencanaan yang ketat (uni
soviet dan satelitnya).pemberlakuan system ekonomi pasar yang ketat, ternyata
akhirnya menimbulkan depresi ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang dilain pihak
pemberlakuan system perencanaan yang ketat juga tidak mampu menghilangkan
kelas-kelas dalam masyarakat. Bahkan di bawah Gorbachew, uni sovie telah
melontarkan pembaharuan.
System
perekonomian di Indonesia
Dalam pidato yang di ucapkan oleh
wakil presiden reppublik Indonesia dalam komperensi ekonomi di Yogyakarta pada
tanggal 3 februari 1946 di katakana bahwa system politik perekonomian republic
Indonesia terpancang dalam undang-undang Dasar 1945 dalam bab “kesejahteraaaan
social” pasal 33 yang berbunyi:
1.
perekonomian di susun sebagai usaha bersama bedarsarkan atas asas
kekeluargaaan.
2.
cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak di uasai oleh Negara.
3.
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh
Negara dan di pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dalam pidato mohammad hatta dalam
kedudukan nya sebagai wakil presiden menegaskan bahwa dasar perekonomian yang
sesuai degan cita-cita tolong menolong ialah koperasi. Seluruh perekonomian
rakyat harus berdsarkan koperasi.
Sementara itu sumitro
Djojohadikusumo dalam pidatonya dihadapan “School Advanced international
studies” Washington DC. Tanggal 22 februari 1949 juga menegas kan bahwa yang di
cita-citakan ialah suatu macam ekonomi campuran: lapangan-lapangan terentu dan
dinasionalisasi di jalan kan oleh perintah, sedangkan yang lain-lain akan terus
terletak dalam kehidupan dalam lingkungan usaha partikelir.
A.
demokrasi
yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan memiliki ciri-ciri positif sebagai
berikut:
1. perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. cabang produksi yang penting bagi
Negara dan mengguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan di pegunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan
perfaktaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan erhadap
kebjaksanaannya ada pada lembaga –lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Warga Negara memilikikebebasan
dalam memiih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
kehidupan yang layak.
6. Hak memiliki perorangan di akui
dan ppemanfaatannya tidak boleh tertentang dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya
kreasi setiap warga Negara di perkembangakan dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak yang
terlantar di pelihara oleh Negara.
B.
Dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan ciri-ciri negative sebagai berikut :
I.
System
free fight liberalism yang menumbukan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa
lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan
kelemahan struktual posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.
II.
System
etatisme dalam mana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi daya kreasi unit-uni diluar sector Negara.
III.
Pemutusan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk kelompok monopoli yang
merugikan masyarakat.
Implementasi dan bentuk perekonomian
Indonesia dengan demikian akan di usahakan mengarah kepada pedoman –pedoman
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Desiderus Sriyono, Drs. Hyginus Suseno, Dra. Bernadeta I rnawati; Perekonomian
Indonesia; juni 1977.
Djamin,Zulkarnain
; Perekonomian Inonesia ; Jakarta, 27 Oktober 1989
0 komentar :
Posting Komentar