Manusia dan
keindahan
1.
Latar belakang
Keindahan alam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan
adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi :
keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral dan keindahan intelektual. Dalam rangka teori umum tentang
nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai
salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas
psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat
dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang
dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketidakbenarannya.
2.
Tujuan
a.
Mengetahui apa itu makna dan keindahan
b.
Mendalami apa itu pengertian manusia
3.
Landasan teori
A.
Pengertian manusia
Manusia
adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material
dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Pengertaian manusia menurut para ahli
Pengertaian manusia menurut para ahli
·
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA]
Manusia adalah
bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan
tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
·
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
·
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
·
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY
AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
·
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
B.
PENGERTIAN
KEINDAHAN
Keindahan adalah
sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy,
pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo,
pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan
rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda)
Keindahan
adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya
(Baumgarten, pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi
yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian obyek
dengan tujuannya (Emmanuel Kant).
Keindahan
berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama
dengan “beauty” (bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa
Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Keindahan
dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan
hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik
ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang
selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis,
artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian,
keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan
benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.
C. Hubungan
manusia dan keindahan
Manusia dan keindahan memang
tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang
dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni
pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat
dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan
bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan
perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan.
D. Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
E. Manusia
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
F. keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan
yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang
mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain
imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai
objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan
orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan
yang paling indah.
G. Jadi
keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu
sendiri yang melakukan interaksi.
H. Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
I. Ada
beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
J. 1)Tata
nilai yang telah usang
K. Tata
nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih
rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai
mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang
indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia,
misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai Pustaka,
dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita. Sebagai
contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar terkembang"
oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh Marah Rusli.
L. 2)Kemerosotan
Zaman
M. Keadaan
yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan
moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan
manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini
dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral
masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak
indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain
diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak
yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur
Kota Jakarta". Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat,
yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi,
tetapi tidak lebih dari pelacur.
N. 3)Penderitaan
Manusia
O. Banyak
faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah
faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai
akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena
nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah
itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
P. 4)Keagungan
Tuhan
Q. Keagungan
Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta
serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan
ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat
kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan
dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal
karena menarik dan tidak membosankan.
4.
Kesimpulan
Keindahan
pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala
benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan(symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan(contrast).
Dari cirri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata.Adapun definisi manusia adalah sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti
dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos.
Makna keindahan
memang sulit untuk memuaskan semua pihak, kerana berbagai pengertian atau
batasan keindahan itu berbeda-beda tergantung dari sudut mana manusia menilai tentang
keindahan. Yang terpenting kita mengetahui tentang nilai mengenai keindahan.
Bagian dari keindahan dapat berupa renungan, keserasian,
kehalusan dan khayalan.
Yang mampu
menyenangkan hati setiap manusia itu adalah sesuatu yang baik dan yang indah.
5.
Daftar pustaka
bgus hahahah
BalasHapus