MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1. Latar Belakang
Berbicara tentang manusia dan kebudayaan
tidak lepas dari sebuah kehidupan di suatu daerah yg dimana masing-masing
daerah tersebut mempunyai suatu ragam dan ciri khas kebudayaannya masing-masing,
itu lah yang dapat membedakaan suatu daerah kepada daerah yang lainnya.
Manuisa
dan kebudayaan sangat terikat satu sama lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berbicara manusia dan kebudayaan tidak lepas dari hubungan satu sama lainya,
dan memahami pegertian dari manusia dan kebudayaannya, dan sebagainya.
2. Rumusan masalah
·
Apakah itu manusia dan kebudayaan.
· Apakah
manusia dan kebudayaan bersangkut paut.
3. Tujuan
· Mengetahui
tentang hubungan manusia dan kebudayaaan.
· Memahami
pengertian manusia dan kebudayaan.
· Agar
mengetahui apa itu manusia dan apa itu kebudayan.
4. Landasan teori
Manusia
Dan Kebudayaan
A. Pengertian
Manusia
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu.
Manusia adalah mahluk
yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi manusia menurut beberapa ahli:
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
#
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
#
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
#
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
B. Pengetian
Kebudayaan
Budaya adalah Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. ”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. ”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
C. Hubungan manusia dan kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum
pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan
yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah
merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan
yaitu sebagai:
·
Penganut
kebudayaan,
·
Pembawa
kebudayaan,
·
Manipulator
kebudayaan, dan
·
Pencipta
kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu
keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni
dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih
indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan
sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai
bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya
menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan
(atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit
perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.
Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan
umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan
gender.
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi
antara manusia dengan segala isi yang ada di bumi ini. Manusia diciptakan oleh
Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka
bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku.
Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi
manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan
utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai:
Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
1. Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
2. Sebagai pembimbing kehidupan dan
penghidupan manusia
3. Pembeda manusia dan binatang
4. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana
manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
5. pengatur agar manusia dapat mengerti
bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
6. Sebagai modal dasar pembangunan.
5. Kesimpulan
Manusia dan Kebudayaan sangat
berhubungan erat sekali dalam kehidupan ini apa lagi dalam suatu daerah. Dimana
kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dalam pengertian
tersebut terdapat kata karya seni, pakaian, bangunan dan sebagainya, itu semua
sangat bersangkut paut sekali dalam manusia dan mungkin tidak akan pernah lepas
dalam kehidupan manusia di muka bumi ini.
Maka dari itu hubungan antara
manusia dengan kebudayaan tidak akan pernah dapat terpisahkan. Yang dimana manusia
telah di berikan akal pikiran yang dapat berkaya sepanjang masa ini. Dari akal
pikiran tersebut manusia dapat berkebudayaan dan berciri khas terhadap
lingkungannya.
6. Daftar
Pustaka
·
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
0 komentar :
Posting Komentar