MANUSIA DAN PENDERITAAN
LATAR BELAKANGPada dasar nya manusia dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam hidup nya. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang dialami oleh manusia.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi .
TUJUAN
1. Mengetahui tentang apa itu manusia dan apa
itu penderitaan
2. Menjelaskan tentang hubungan manusia dengan
penderiutaan
A.Devinisi manusia
Menurut
aritoteles:
Aristoteles(384-322
sebelum masehi), seorang ahli fikir yunani menyatakan dalam ajaranya, bahwa
manusia adalah ZOON POLITICON, artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk
yang ingin selalu bergaul dengan berkumpul dengan manusia, jadi makhluk yang
bermasyarakat . dari sifat suka bergaul dan bermasyarakat itulah manusia
dikenal sebagai makhluk sosial.
Aristoteles mendefinisikan manusia.
Aristoteles, seorang filosof Yunani, terkenal dengan gagasannya tentang manusia
sebagai makhluk sosial; makhluk yang hidup bersama manusia yang lain; makhluk
yang ada dan berelasi dengan manusia lain. Bahwa manusia itu makhluk sosial
tidak hanya bermaksud menegaskan ide tentang kewajiban manusia untuk
bersosialisasi dengan sesamanya, melainkan ide tentang makhluk sosial terutama
bermaksud menunjuk langsung pada kesempurnaan identitas dan jati diri manusia.
Mengapa demikian? Sosialitas adalah kodrat manusia. Manusia tidak bisa hidup
sendirian. Manusia memerlukan manusia lain. Secara kodrati, manusia adalah
makhluk yang memiliki kecenderungan untuk hidup dalam kebersamaan dengan yang
lain untuk belajar hidup sebagai manusia. Manusia adalah makhluk yang mencari
kesempurnaan dirinya dalam tata hidup bersama. Manusia lahir, tumbuh dan
menjadi insan dewasa karena dan bersama manusia lain. Maka definisi manusia
sebagai makhluk sosial secara langsung bermaksud menegaskan bahwa hanya dalam
lingkup tata hidup bersama kesempurnaan manusia akan menemukan kepenuhannya.
Hidup dan perkembangan manusia, bahkan apa yang disebut dengan makna dan nilai
kehidupan manusia hanya mungkin terjadi dalam konteks kebersamaan dengan
manusia lain. Makna dan nilai hidup akan tertuang secara nyata apabila manusia
mengamini dan mengakui eksistensi sesamanya. Juga pemekaran sebuah kepribadian
akan mencapai kepenuhannya jika manusia mampu menerima kehadiran sesamanya
Apa yang menjadi tujuan hidup
bersama? Tujuannya adalah good life. Hidup bersama ada secara natural karena
masing-masing pribadi menghendakinya. Masing-masing pribadi menghendakinya
karena sadar bahwa kesempurnaan dirinya hanya tercapai melalui kebersamaanya
dengan manusia yang lain. Hidup bersama dengan demikian bukan pertama-tama
sebuah “gerombolan” tanpa tujuan, melainkan sebuah kesatuan dan sistem yang
terarah kepada kesempurnaan dan keutuhan masing-masing individu. Hidup bersama
ada pertama-tama untuk memenuhi kehendak dan tujuan setiap pribadi manusia
untuk menyempurnakan dirinya. Inilah yang dimaksud good life, yaitu
teraktualisasinya kesempurnaan hidup masing-masing manusia dalam konteks hidup
bersama.
Dalam pemikiran Aristoteles, manusia
sebagai pribadi sungguh-sungguh merupakan elemen yang sangat penting dan
fundamental bagi tata hidup bersama. Konsekuensi logis dari penegasan ini
adalah bahwa setiap manusia harus memiliki komitmen untuk memperhatikan
sesamanya dan berupaya untuk memusatkan diri pada mereka. Disposisi altruistis
ini terutama dapat tercetus dari ketulusan dan dedikasi setiap individu dalam
memotivasi diri sendiri dan orang lain untuk secara terus menerus mengupayakan
hidup yang sempurna dan hidup yang selalu terarah pada apa yang baik bagi
sesamanya.
B. Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat –
tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga
menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
C. Pengaruh penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya.sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative.sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia,sikap
kecewa,putus asa,ingin bunuh diri.sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan,sesal kemudian tidak berguna”,”nasi sudah menjadi
bubur”.kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti misalnya anti
kawan atau anti tidak mau kawin,tidak punya gairah hidup.sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup,bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan,melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
D. Penderitaan dan sebab-sebabnya
Apabila
kita dikelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan,maka penderitaan,maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai
berikut :
· Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.penderitaan
ini kadang disebut nasib buruk.nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik.dengan kata lain,manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
· Penderitaan
yang timbul karena penyakit,siksaan/azab tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab tuhan.namun
kesabaran,tawakal,dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia
KESIMPULAN
Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu
berdampingan . karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap
orang pasti pernah mengalami penderitaan.
Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaiaman
seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang
dapat diambil dari penderitaan
Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang
membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan
kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat. Karena penderitaan
tidak akan muncul jika tidak ada penyebabnya.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar :
Posting Komentar